Perspectives News

FKUB dan Kanwil Kementerian Agama Bali Keluarkan Seruan Nyepi

 


DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Pemuka agama dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali mengeluarkan Seruan Bersama tentang Pelaksanaan Haru Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946, yang jatuh pada hari Senin 11 Maret 2024.

Seruan Nyepi ini dikeluarkan berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali No. 7 Tahun 2023 tanggal 24 Oktober 2023 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2024.

Seruan Nyepi itu telah diketahui Kepala Kepolisian Daerah Bali, Komandan Komando Resor Militer 163/Wira Satya dan Pj. Gubernur Bali. Seruan tersebut meliputi:

1. Umat Hindu melaksanakan rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 meliputi Malis, Pangerupukan, Sipeng (Catur Bratha Panyepian) dan Ngembak Geni dengan khidmat dan khusyuk;

2. Penyedia jasa transportasi (darat, laut dan udara) tidak diperkenankan beroperasi selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, dari Senin tanggal 11 Maret 2024 pukul 06.00 Wita sampai dengan hari Selasa tanggal 12 Maret 2024 pukul 06.00 Wita;

3. Lembaga penyiaran radio dan lembaga penyiaran televisi tidak diperkenankan bersiaran selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi, dari hari Senin tanggal 11 Maret 2024 pukul 06.00 Wita sampai dengan hari Selasa tanggal 12 Maret 2024 pukul 06.00 Wita.

4. Penyedia (provider) jasa seluler untuk mematikan data seluler dan seluruh penyedia jasa televisi untuk tidak mendistribusikan siaran, dari hari Senin tanggal 11 Maret 2024 pukul 06.00 Wita sampai dengan hari Selasa tanggal 12 Maret 2024 pukul 06.00 Wita;

5. Masyarakat tidak diperkenankan bepergian/keluar rumah, menyalakan petasan/mercon, pengeras suara, bunyi-bunyian, lampu penerangan serta sejenisnya yang sifatnya mengganggu kesucian Hari Suci Nyepi dan membahayakan ketertiban umum, kecuali untuk kepentingan umum dan kedaruratan yang nantinya akan diatur oleh Lembaga/lnstansi terkait;

6. Usaha penyedia jasa akomodasi, penyedia jasa hiburan dan tempat wisata yang ada di Bali tidak diperkenankan mempromosikan usahanya dengan branding Hari Suci Nyepi.

7. Karena Hari Suci Nyepi diperkirakan bersamaan dengan awal Ramadhan 1445 Hijriyah maka umat Islam melaksanakan sholat tarawih di rumah ibadah terdekat dengan berjalan kaki atau di rumah masing-masing dan tidak menggunakan pengeras suara serta dengan menggunakan lampu penerangan yang terbatas, dan umat lain melaksanakan ibadah di rumah masing-masing;

8. Prajuru desa adat menugaskan pacalang dalam mengamankan rangkaian Hari Suci Nyepi di wilayahnya masing-masing dengan tegas dan humanis, berkoordinasi dengan aparat keamanan terkait;

9. Majelis-majelis Agama dan Lembaga Sosial Keagamaan serta lnstansi terkait agar menyosialisasikan seruan ini kepada seluruh umat beragama di Bali;

10. Seluruh masyarakat wajib menaati seruan bersama ini.  (lan)

Post a Comment

Previous Post Next Post