Perspectives News

Dipulangkan Petugas, Anak Jalanan Masuk Bali Tanpa Identitas Kian Marak di Gilimanuk

Petugas mengamankan dua anak jalanan yang kedapatan meminta minta di wilayah Gilimanuk. Keduanya langsung dipulangkan ke daerah Jawa Timur, Selasa (5/8/2025). (Foto:dok Lurah Gilimanuk).

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS - Petugas Kelurahan Gilimanuk kembali  mengamankan dan memulangkan dua anak jalanan yang nekat masuk Bali tanpa membawa identitas lengkap, Selasa (5/8/2025). Keduanya, yang mengaku berasal dari Sumatera dan Banyumas, Jawa Tengah, ditemukan saat sedang mengamen karena tak punya bekal untuk melanjutkan perjalanan.

Modus yang mereka gunakan tergolong berisiko. Untuk mencapai Pulau Dewata, mereka menumpang truk secara estafet hingga Pelabuhan Ketapang. Untuk menghindari pemeriksaan ketat petugas di pintu masuk Bali, keduanya menyusup ke dalam kapal dan bersembunyi di bak truk hingga sampai di Pelabuhan Gilimanuk.

Menurut Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma, pengamanan terhadap anak-anak jalanan ini dilakukan karena mereka berpotensi mengganggu ketertiban umum. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, tidak sedikit dari mereka yang dilaporkan melakukan pemalakan atau meminta-minta secara paksa kepada warga.

Setelah dilakukan pembinaan, kedua anak tersebut dipulangkan kembali ke Jawa. "Keduanya sudah kami kembalikan lagi ke Ketapang," ujar Tony, Rabu (6/8/2025). Ia juga menekankan bahwa sebagai penjaga gerbang utama Bali, pihaknya bersama instansi terkait terus berupaya maksimal untuk memastikan keamanan wilayah.

Sebelumnya, pada Minggu (3/8/2025) malam, petugas juga memulangkan dua anak jalanan yang nekat melakukan pemalakan dan perbuatan tidak senonoh di tempat umum di Kelurahan Gilimanuk. Pasangan belia ini, yang diketahui berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur, akhirnya dipulangkan ke daerah asalnya.

Keduanya sempat nekat dengan meminta-minta uang secara paksa atau memalak pengunjung di salah satu toko modern. Selain melakukan pemalakan, perbuatan keduanya semakin meresahkan warga.

Menurut Lurah Tony, pasangan ini juga kepergok warga hendak melakukan hubungan badan di sebuah bangunan kosong pada malam hari. Warga yang saat itu sedang berpatroli mencurigai gerak-gerik keduanya dan langsung mengamankan mereka.

"Selain sempat memalak warga yang datang ke salah satu toko, juga melakukan hal yang tidak baik. Hal yang tidak baik tersebut adalah hendak melakukan hubungan badan," imbuhnya.

Setelah diamankan, keduanya diberikan pembinaan, didata identitasnya, dan diinterogasi terkait tujuan mereka berada di lokasi. Pasangan remaja belasan tahun tersebut mengaku hendak menuju Payangan, Gianyar, untuk mencari pekerjaan.

Namun, pengakuan tersebut tidak mengubah keputusan pihak berwajib. Keduanya tetap dipulangkan ke Sidoarjo melalui Pelabuhan Gilimanuk pada Minggu malam, sekitar pukul 22.00 Wita.

"Kami tidak melarang siapa pun masuk Bali, tetapi setiap orang harus mematuhi aturan dan tidak mengganggu ketertiban," tegasnya.

Insiden ini kembali menyoroti celah keamanan yang kerap dimanfaatkan oleh para penumpang gelap untuk memasuki Bali, menimbulkan tantangan tersendiri bagi pihak berwenang. (dik) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama